Selamat Datang Di Web program Studi Sarjana Kebidanan dan Profesi Bidan Universitas Sari Mulia

Workshop Penanganan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal Jurusan Kebidanan

 

Kegawatdaruratan Maternal merupakan kejadian berbahaya yang dapat mengancam jiwa akibat dari masalah kehamilan, persalinan, atau nifas. Kegawatdaruratan Neonatal merupakan kejadian yang mengancam jiwa bayi baru lahir usia 0-28 hari.

World Health Organzation (WHO) menyatakan setiap hari bahwa sebanyak 830 perempuan meninggal melahirkan terkait komplikasi. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan pasca persalinan per 100.000 kelahiran hidup. Di negara-negara berkembang kematian ibu pada tahun 2015 adalah 239/100.000 kelahiran hidup versus 12/100.000 kelahiran hidup di negara maju (WHO, 2015)

Di Indonesia, angka kematian ibu (AKI) masih tinggi. Angka kematian ini berkaitan dengan kehamilan, persalinan,dan nifas. Bukan karena sebab lain. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012, AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.AKI kembali menunjukakan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. (Kemenkes, 2015)

Dalam kajian UNICEF Indonesia seperti yang diungkapkan dalam buku Kesehatan Masyarakat di Indonesia (tahun 2014) menyatakan bahwa setiap 1jam, satu wanita meninggal dunia saat melahirkan atau akibat hal yang berhubungan dengan kehamilan.Faktor yang manyebabkan kematian ibu secara garis besar yaitu faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan, nifas.Yaitu, perdarahan (28)%,preeklamsia atau eklamsia (24%), infeksi (11%), persalinan macet (5%), dan abortus (3%).(Astuti, 2017).

Kegawatdaruratan neonatal adalah kondisi medis yang mengancam jiwa yang terjadi bapa bayi baru lahir. Angka kematian neonatal (AKN), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita (AKBA) merupakan indikator penting untuk menilai kesejahteraan termasuk derajat kesehatan suatu negara, adapun AKN di Indonesia mencapai 15 per 1000 kelahiran hidup yang artinya terdapat 1 anak diantara 67 anak meninggal dalam bulan pertama kehidupannya (BKKBN, BPS and Kemenkes RI, 2018)(BKKBN, BPS and Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) AKB di tahun 2017 mencapai 24 per 1000 kelahiran hidup sedangkan target pada tahun 2024 adalah 16 per 1000 kelahiran hidup, sehingga dapat diartikan jumlah AKB di Indonesia masih jauh dari target (Kemenkes, 2020). Secara global 2,4 juta anak anak meninggal pada bulan pertama kehidupan, WHO telah menetapkan beberapa negara yang memiliki tingkat kematian neonatus tinggi, Indonesia menempati peringkat ke 7 di dunia setelah China dengan angka kematian 60.000 bayi (WHO, 2020). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2016 jumlah kematian bayi 811 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2017 mengalami penurunan yaitu 721 per 1.000 kelahiran hidup, dan di tahun 2018 jumlah kematian bayi mengalami peningkatan kembali menjadi 730 per 1.000 kelahiran hidup (Dinkes Kalimantan Selatan, 2018).

 

berdasarkan latar belakang tersebut maka Jurusan Kebidanan Universitas Sari Mulia Banjarmasin melaksanakan workshop yang dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 8 dan 9 Februari 2023

Rangakaian kegiatan yang dilaksanakan pada webinar ini adalah sebagai berikut :

  • Pembicara 1 : Dr. M. Besari Adi P., Msi. Med, SpOG, Subp. KFM

Materi          : Kegawatdaruratan maternal dan penanganannya

  • Pembicara 2 : Dr. Marshinta Uli, Sp.A

Materi            : Kegawatdaruratan neonatal dan penanganannya

  • Pembicara 3 : Rr.Hj.Dwi Sogi Sri Redjeki S.KG.,M.Pd

Materi           : Peran dunia Pendidikan dalam meningkatkan capabhility SDM

Kesehatan dalam dunia kerja

  • Pembicara 4 : Siti Fatimah, SST

Materi            : Penanganan awal kegawatdaruratan neonatal pada kasus asfiksia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp